Masuk Ke Jurang sedalam 20 Meter, Truk Tangki Aspal dievakuasi Sat Lantas Polres Sukabumi

Dengan menggunakan alat derek polisi dari Satuan Lalulintas Polres Sukabumi evakuasi truk tangki bernomor polisi R 1434 RK bermuatan aspal yang terjun ke jurang di Jalan Raya Nasional III Sukabumi Palabuhanratu atau Jalan Raya Citarik. Minggu (07/05/23)

Peristiwa itu tepatnya terjadi di Kampung Parungcabok, Desa Tonjong, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sekitar pukul  05.30 WIB.

Baca juga: Polda Jabar Tidak Berikan Ijin Kepada Kegiatan Yang Mengundang Potensi Kerumunan dan Pelanggaran Prokes

Menurut Kapolres Sukabumi AKBP Maruly Pardede melalui Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar, mengatakan, kecelakaan terjadi diduga akibat rem blong.

"Kronologisnya kendaraan truk tangki yang dikemudikan WL melaju dari arah Citarik menuju Palabuhanratu. Ketika melewati tikungan, diduga sistem pengereman tidak berfungsi, kemudian out of control ke kiri sehingga terperosok ke jurang kurang lebih 20 meter, " ujar Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar saat di lokasi.

Baca juga: Babinsa Desa Sampora Sertu mulyadi Koramil 0622-04/Cikidang Laksanakan Komsos Siap Siaga Bencana

Menurut Kanit Gakkum Satlantas Polres Sukabumi, Ipda M. Yanuar Fajar, sopir truk dan dua penumpang berhasil selamat, mereka dibawa ke RSUD Palabuhanratu karena mengalami luka ringan.

"Untuk sopir sendiri tadi piket laka sudah ke RSUD Palabuhanratu, jadi alhamdulillah untuk ketiga orang yang berada dalam mobil tersebut kategori luka ringan, " ujarnya.

Baca juga: Laka Lantas di Sundawenang Sukabumi, Ipda M Yanuar Fajar: Terjadi Saat Nyalip Kendaraan Hino Traktor Head

Pantauan di lapangan, hingga malam ini Sabtu tanggal 06 Mei 2023, polisi masih berusaha melakukan evakuasi truk tangki dari dasar jurang.

" Saat ini kami berusaha mengevakuasi truk tangki sehingga terjadi antrean, jadi kami himbau kepada para pengguna jalan untuk memanfaatkan jalur alternatif Cikidang, " Ujar Fajar.

Baca juga: PT Karunia Kencana Permaisejati, Diduga Langgar PP Pertanian dan LHK